Senin, 12 April 2010

ID USB Lock Key 1.2 | Mengunci Komputer Dengan Flashdisk

Beberapa waktu yang lalu ada salah satu obat blogger merequest software yang cukup unik menerut saya. Kenapa unik?? karena dia merequest tentang software yang dapat mengunci komputer atau notebook ketika flashdisk di cabut, jadi flashdisk itu menjadi master key nya. Keren kan???

Kemudian, saya pun langsung melakukan pencarian dan bertanya pada master oh master dunia maya, siapa lagi kalau bukan om google. Setelah melakukan pencarian yang cukup lama, akhirnya saya menemukan juga software nya. Software ini bernama ID UB Lock Key 1.2. Terus bagaimana cara menggunakan nya?? caranya sangat mudah kok sob, silakan ikuti panduan nya dibawah ini.

Jalankan ID USB Lock key (pastikan sudah di crack dan jadi fullversi). Kemudian klik generate, untuk mendapatkan key masternya.

Bila sudah, silakan cek flashdisk sobat blogger. (sudah terdapat keynya belum), kalau nggak muncul key nya, silahkan perhatikan gambar berikut.

Muncul kan??? heheh
Coba sekarang anda cabut (disconnect) flashdisk anda, kemudian klik kanan icon yang berada di system tray, klik lock the computer. Maka akan tampil seperti berikut :

Untuk mengaktifkan nya kembali, slahkan masukan flashdisk anda kembali. Taraaaa,,, keren kan??

Selamat Mencoba

NB : Software ini sudah saya uji coba dan berjalan dengan baik.

INSTALASI KABEL JARINGAN

Fungsi sebuah media pada dasarnya adalah mengantarkan arus informasi ( dalam bentuk bits dan bytes ) melalui sebuah jaringan ( LAN, MAN, WAN ). Sedangkan jenis media yang sering dipakai yaitu twisted pair, coaxial, optical fiber. Sedangkan pada jaringan komunikasi wereless, medium yang digunakn adalah atmosfir atau ruang udara terbuka. Dan untuk istalasi kabel jaringan yang akan dibahas hanya jenis twisted pair , karena lebih umum digunakan.

Terdapat dua macam kabel twisted pair, yaitu STP (Shielded Twisted Pair) dan UTP(Unshielded Twisted Pair). Untuk UTP menggunakan konektor RJ-45, sedangkan hub yang tersedia untuk konfigurasi jumlah koneksi RJ-45, umumnya terdiri atas 4, 8, 12, 15 atau 24 port koneksi (banyak model hub menyajikan juga konektor BNC untuk keperluan koneksi kabel 10base2 Thin Ethernet). Konektor RJ-45 dapat dipasang atau dicopot dari sebuah hub meskipun jaringan sedang berjalan. Jadi, penambahan atau pengurangan klienklien dapat dilakukan tanpa perlu men-shutdown jaringan atau system-system yang lainnya. Cara pemasangan kabel UTP ada dua, yaitu straight dan crossover. Sedangkan pemasangan kabel menganut dua standar yaitu EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B (AT&T 258A).

Tabel 3.1 UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)
A. EIA/TIA 568A

Gambar 3.1 Standar EIA/TIA 568A
B. EIA/TIA 568B (AT&T 258A)

Gambar 3.2 Standar EIA/TIA 568B
Untuk lebih jelas perbedaan antara EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B bisa dilihat
pada tabel berikut :

Tabel 3.2 Data Sheet Twisted Pair Cat 5
C. Straight Through Cable
Kabel straight t hrough adalah istilah untuk menyebutkan jika sebuah kabel pada kedua ujungnya menggunakan salah satu jenis dari konsensus pemasangan yang ada, bisa 568A saja atau 568B saja . Pemasangan kabel straight through digunakan untuk menghubungkan komputer dengan hub/switch atau antara hub/switch yang mempunyai konektor up-link.

Gambar 3.3 Kabel Straight Through

Gambar 3.4 Aplikasi kabel straight through pada jaringan
Koneksi minimum berdasarkan standar EIA/TIA-568B RJ-45 Wiring Scheme :

Tabel 3.3 Sisi pertama kabel straight through
Sedangkan sisa kabel-nya dihubungkan sebagai berikut:
Tabel

Tabel 3.4 Sisi kedua kabel straight through

Gambar 3.5 Tahapan pemasangan kabel straight through
D. Crossover
Crossover adalah sebuah kabel yang menggunakan skema pemasangan yang berbeda pada kedua ujungnya. Jika salah satu ujung menggunakan 568A maka ujung yang lain menggunakan 568B. Crossover pada umumnya digunakan untuk menghubungkan antar komputer atau antar hub/switch (kecuali hub/switch yang mempunyai konektor up-link, biasanya menggunakan straight through).

Gambar 3.6 Kabel crossover

Gambar 3.7 Aplikasi kabel crossover pada jaringan

Tabel 3.5 Dasar koneksi untuk UTP kabel crossover

Untuk lebih jelas perbedaan antara kabel straight through dan kabel crossover
dapat dilihat pada gambar di bawah :

Gambar 3.9 Perbedaan antara kabel straight through dan kabel crossover
E. Membuat/Mengonfigurasi Kabel Jaringan Twisted-Pair (UTP)
Tahap - tahap membuat /mengkonfigurasi kabel UTP sehingga siap
diimplementasikan untuk mengkonesikan device – device jaringan, yaitu :
1. Siapkan perlengkapan dan peralatan seperti kabel, cutter khusus, konektror
RJ-45, plug crimper, cable tester, dan yang lainnya jika diperlukan.

Gambar 3.10 Kabel UTP
2. Potonglah ujung kabel sehingga rata, lalu sobek jaket pelindung luarnya
(sepanjang + 2 cm). Gunakan pisau atau sebuah cutter khusus.

Gambar 3.11 Memotong kabel
3. Pisahkan dan kelompokan empat pasang anak kabel yang ada. Setiap kabel
yang berwarna hendaknya dipasangkan dengan kabel putih bersangkutan.

Gambar 3.12 Mengkelompokan empat pasang anak kabel
4. Uraikan secara berurut pasangan-pasangan kabel tersebut.

Gambar 3.13 Menguraikan secara berurut pasangan kabel
5. Organisasikan kabel-kabel menurut kode warna yang tepat, dan ratakan.

Gambar 3.14 Mengorganisasi kabel menurut warna
6. Meratakan dan merapatkan kabel sehingga berderet rapih.

Gambar 3.15 Meratakan dan merapatkan kabel
7. Jepit ujung-ujung kabel tersebut dengan ibu jari dan telunjuk untuk
dipasangkan ke konektor RJ-45.

Gambar 3.16 Menjepit ujung kabel dengan ibu jari
8. Masukan ujung kabel dengan hati-hati ke plug RJ-45, dan pastikan jaket
kabel juga masuk ke dalam plug.

Gambar 3.17 Masukan ujung kabel ke plug RJ-45
9. Tekan kabel dengan kuat untuk meyakinkan konduktor-konduktor
terhubung dengan tepat.
10. Periksa plug RJ-45, apakah sudah terpasang dengan benar.

Gambar 3.18 Memeriksa plug RJ-45
11. Periksa kembali kode warna kabel-kabel untuk meyakinkan urutannya.

Gambar 3.19 Memeriksa kode warna kabel
12. Masukan plug konektor dengan sempurna ke lobang plug crimper. Jepit
konektor dengan kuat agar sambungan dapat mengunci dan tidak lepas.

Gambar 3.20 Memasukan plug konektor ke plug crimper
13. Melakukan pengetesan dengan cable tester untuk memeriksa fungsionalitas
dan kualitas kabel.

Gambar 3.21 Pengetesan dengan cable tester
Jika telah selesai dalam memasang/mengonfigurasi kabel maka langkah
selanjutnya adalah memasang kabel pada NIC dan hub jika menggunakanya.
Gambar 3.22

Gambar 3.22 Pemasangan kabel pada NIC

REFERENSI
Devisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS, Dasar Teknis Instalasi Jaringan
Komputer, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2003.
Kelik, Wahyu, Pengantar Pengkabelan dan Jaringan, 2003,
http://ilmukomputer.com/kelik-kabel.pdf (12 juli 2003)
LIPI, Wiring Tutorial for 10BaseT Unshielded Twisted Pair (UTP)
Modul Pelatihan, LAN dan Intranet, IT Center Fakultas Teknik, Yogyakarta.
Oetomo, Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Konsep dan Perancangan Jaringan
Komputer:Bangunan Satu Lantai, Gedung Bertingkat dan Kawasan, Penerbit
ANDI, Yogyakarta, 2003.
Rafiudin, Rahmat, Panduan Membangun Jaringan komputer:untuk Pemula, PT Elex
Media Komputindo, Jakarta, 2003.
Rio P, Bondhan, Diagram Pemasangan Kabel TP pada RJ 45, 2003,
http://ilmukomputer.com , ( 16 Januari 2004 ).
Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer, Konsep Jaringan Komputer
dan Pengembangannya, Penerbit Salemba Infotek, Jakarta, 2003.
Wares, Ronin, Cisco Network Academy Program, Cicso System, Inc, 1999.